Ternyata Tanaman Bisa Menjerit Ketika Setres
![]() |
Bunga di Tengah Kekeringan. Foto: klimkin from Pixabay |
Lalu, apa lagi ya penyebab tanaman menjadi stres? Tanaman bisa mengalami stres apabila terdapat racun atau hama yang mengganggu pertumbuhannya. Selain itu, kekurangan nutrisi pada tanaman dan cuaca yang terlalu panas juga dapat menyebabkan stress, termasuk didalam ketika ditebang.
Stres pada tanaman adalah kondisi di mana tanaman yang tidak mampu beradaptasi atau menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan di mana ia tumbuh. Stres yang terjadi pada tanaman ini akan membuat tanaman terlihat lesu, tidak menghasilkan buah maupun bunga.
Hal ini disebabkan karena tanaman tidak mampu menghasilkan makanan dan melakukan fotosintesis dengan baik. Lalu, faktor lingkungan di sekitarnya tidak mendukung tanaman untuk bertumbuh.
Tanda-tanda stres yang terjadi pada tanaman diantaranya yaitu daun yang melemas atau layu, tidak tumbuh bunga, permukaan daun kasar, ujung daun yang mengering, terdapat bercak hitam dan tidak berbunga. Tak hanya tanaman, bibit tanaman pada umumnya akan mengalami stress sesaat setelah dipindah tanam ke lahan. Selain itu, ketika setres tanaman juga mengeluarkan jeritan.
![]() |
Ilustrasi Kekeringan di Gurun Nambia. Foto: TonW from Pixabay |
Melansir dari Live Science, berikut penjelasan bagaimana tumbuhan mampu ‘menjerit’ ketika stres melanda atau dalam situasi terancam.
Tentu saja, suara yang dikeluarkan oleh tanaman tidak seperti manusia. Bagaimanapun, menurut penelitian yang pada database bioRxiv, suara flora memiliki frekuensi yang tak mampu dijangkau oleh kemampuan manusia.
Penemuan lebih lanjut dari Tel Aviv University, Israel, menempatkan mikrofon di dekat tanaman tomat dan tembakau yang stres. Instrumen mendeteksi jeritan ultrasonik tanaman dari jarak sekitar 10 cm. Berdasarkan catatan, suara tersebut berada dalam kisaran 20 hingga 100 kilohertz.
Deteksi jeritan tumbuhan mungkin akan didengar oleh hewan, dan manusia dengan bantuan alat khusus. Anne Visscher, dari Departemen Perbandingan Tanaman dan Biologi Jamur di Royal Botanic Gardens, Inggris, mengatakan bahwa instrumen alat rekam yang tidak terlalu mahal dapat mengidentifikasi suara dari tanaman yang mengalami bencana kekeringan.
Layaknya hewan, tumbuhan juga memiliki berbagai mekanisme sebagai respon stres dan mempertahankan diri. Penelitian menunjukkan, tanaman dapat mengeluarkan zat kimia berbau atau merubah warna untuk bertahan hidup dari bahaya kekeringan dan hewan pemangsa herbivora. Tumbuhan lain juga dapat mencium tanda-tanda jika tetangganya mengalami stres. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tumbuhan bereaksi terhadap suara.
![]() |
Pohon Mati. Foto: aitoff from Pixaba |
Tak sampai disini, hasil dari rekaman yang menangkap suara berbagai jenis tumbuhan dengan berbagai kasus, juga ditemukan berbeda. Para peneliti percaya fenomena ini tergantung pada tingkat stres yang dialami yang berdampak pada frekuensi jeritan dalam satu jam.
Terbukti, tanaman tomat yang mengalami kekeringan mengeluarkan rata-rata 35 jeritan ultrasonik per jam. Batang pohon yang dipotong menghasilkan sekitar 25 jeritan. Tembakau yang stres pada saat kekeringan terdengar menjerit 11 kali, dan tanaman lain yang dipotong mengeluarkan 15 suara berbeda dalam waktu yang sama.
Meskipun begitu, dalam penelitian tersebut, tim belum menguji pasti apakah tanaman yang terkena penyakit, kadar garam berlebih, atau suhu yang tidak sesuai, akan mengeluarkan suara pula. Selain itu, tim peneliti masih mempertanyakan apakah respons suara tumbuhan dapat merambat melalui udara atau tidak.
sumber : kumparan.com dan bobo.grid.id
Post a Comment for "Ternyata Tanaman Bisa Menjerit Ketika Setres"